6 : “Artistic Hamburger Hill”

Let’s draw, everyone!

Murid-murid Jindai High School sedang berada di bukit karena ada praktik pelajaran seni rupa. Mereka diberi tugas untuk menggambar salah seorang murid di kelas mereka masing-masing. Di kelas 2-4, Sousuke lah yang dipilih untuk menjadi model karena tidak ada lagi yang bersedia untuk berdiri berjam-jam hanya untuk digambar.

Saat siswa kelas 2-4 merundingkan gaya yang akan digunakan Sousuke, Sousuke menanyakan tips untuk menjadi model kepada guru seni rupanya. Gurunya menjawab bahwa untuk menjadi seorang model yang baik, kita harus bisa ‘menyatu’ dengan alam. Rupanya Sousuke salah paham dan akhirnya dia memutuskan untuk benar-benar ‘menyatu’ dengan alam. Dia bersembunyi di tengah hutan dan hal inilah yang menjadi penyebab permasalahan.

Sousuke manaruh jebakan di sepanjang jalan menuju hutan untuk mencegah teman-temannya menemukannya. Ketika Kaname meminta izin kepada gurunya untuk mengganti Sousuke sebagai model, guru itu tidak mengizinkannya. Akhirnya mereka berjuang untuk menemukan Sousuke dan saat mereka menemukannya, mereka memberinya pelajaran dengan mengikatnya di atas pohon dengan posisi terbalik lalu menggambarnya.

The Best Part : ketika semua siswa kelas 2-4 berjuang menemukan Sousuke namun terkena jebakan yang telah dibuat oleh Sousuke.

After Taste : sulit kalau nyuruh Sousuke jadi model..

5 : “Summer Illusion of Steel”

It’s summer time!!

Kali ini, Kaname dan Sousuke beserta teman-teman mereka berlibur ke pantai. Kaname merasa sangat tidak percaya diri karena Sousuke sama sekali tidak memerhatikannya, padahal dia sudah membeli baju renang baru. Perasaan Kaname menjadi lebih kacau ketika Sousuke menembak semangka dan pecahannya mengenai Kaname saat permainan memukul semangka dengan mata tertutup. Akhirnya, Kaname memilih untuk menyendiri. Pada saat itulah, Kaname bertemu dengan seorang paman yang menawarinya untuk bertemu dengan tuannya yang sangat kaya. Awalnya Kaname menolak, namun karena tidak ada yang bisa dia lakukan, dia pun menyetujuinya.

Saat bertemu dengan lelaki muda kaya itu, Kaname banyak mengahabiskan waktu dengan mengobrol. Ternyata, cowok itu baru saja patah hati karena sepupu yang dia cintai meninggalkannya. Semenjak itu, dia jadi sakit dan sering kehilangan kendali saat membicarakannya.

Sementara itu, Sousuke sangat khawatir dengan keadaan Kaname yang tiba-tiba menjadi pendiam. Dia mencarinya dan sampai di rumah itu. Saat para pengawal cowok kaya itu memberitahunya bahwa ada seseorang yang mencari Kaname, Kaname malah bilang kalau Sousuke adalah seorang stalker pervert. Akhirnya, cowok itu menyuruh para pengawalnya untuk mengusir Sousuke. Tetapi, Sousuke yakin bahwa Kaname ada di rumah itu dan tetap berusaha untuk menyelamatkan Kaname.

The Best Part : setiap kali Sousuke mengalahkan pengawal-pengawal itu, dia selalu berkata, “Hang on there, Chidori.”

After Taste : So sweet! Especially when Sousuke finds Kaname and they drive a gas balloon above the sea, in the sunset..

4 : “A Fruitless Lunch Time”

Sousuke dan Kaname mendapat tugas sekolah untuk mempelajari sejarah Jepang dari Fujisaki sensei. Tugas itu harus dikumpulkan keesokan harinya, sedangkan Sousuke belum mengerjakannya. Karena guru sejarah itu terkenal dengan “kekejamannya”, Kaname bersedia meminjamkan buku catatannya kepada Sousuke dengan syarat Sousuke harus membawa buku catatannya esok, pada saat tugas itu dikumpulkan.

Sepulang sekolah, Sousuke mempelajari catatan sejarah Kaname hingga keesokan harinya tanpa tidur. Saat masih belajar, dia mendengar teriakan tetangganya dan segera melihat ke rumahnya. Karena Sousuke datang secara tiba-tiba dan menerobos masuk ke rumahnya, tetangga itu memukul Sousuke.

Saat di sekolah, Kaname meminta buku catatannya kepada Sousuke. Ternyata, Sousuke lupa membawanya! Karena sangat marah, Kaname memukul Sousuke dan memintanya datang ke ruang guru untuk menjelaskan hal ini kepada Fujisaki sensei. Tetapi, ternyata Fujisaki sensei tidak ada di ruang guru. Akhirnya, Kaname berinisiatif untuk mengambil buku catatannya di rumah Sousuke dan kembali ke sekolah saat pelajaran sejarah dimulai sesudah istirahat.

Perjalanan mereka untuk mengambil catatan Kaname tidaklah mudah. Mulai dari kehilangan taksi saat Kaname sudah mendapatkan bukunya karena Sousuke mengancam sopir taksi itu untuk menunggunya (kalau tidak, dia akan menembak sopir taksi itu!), lalu dikejar-kejar polisi stres karena mereka menaiki sepeda berdua, naik ke kereta yang salah, sampai akhirnya mereka telat sampai di sekolah karena jam pelajaran sejarah sudah dimulai.

Keadaan bertambah parah saat Sousuke terserang flu berat karena begadang semalaman dan harus berlari untuk mengambil buku catatan Kaname. Akhirnya Kaname mau memaafkannya dan membawanya ke UKS. Saat tiba di UKS, ternyata Fujisaki sensei juga sedang tidur di sana karena beliau pingsan tadi pagi. Sebenarnya, Sousuke sudah mengetahui hal ini, tetapi saat dia mau menjelaskannya kepada Kaname, Kaname sangat marah dan tidak mau mendengarkan. Intinya, petualangan mereka itu sia-sia karena tugas sejarah harusnya dikumpulkan di akhir hari itu! Huahahaha…. (LOL)

The Best Part : waktu Sousuke sama Kaname naik sepeda berdua terus melewati sawah gitu.. so romantic!

After Taste : I just wanna say one thing : BAKA! haha..

3 : “Hostility Passing-By”

Masuk ke cerita ketiga!!

Cerita dimulai saat kelas 2-4 (kelasnya Kaname dan Sousuke) sedang belajar. Siswa kelas 2-4 merasa bosan dengan pelajaran itu dan sudah tidak sabar untuk membeli sandwich yang terkenal sangat enak dan selalu dipenuhi anak-anak saat jam istirahat tiba.

Akhirnya bel istirahat pun berbunyi. Kaname yang berlari dengan sangat cepat menuju stand sandwich itu, berhasil mendapatkan pesanannya. Saat bertemu Sousuke, Kaname menyarankan Sousuke agar cepat-cepat membeli sandwich itu sebelum kehabisan. Sousuke mengeluarkan pistolnya dan mengancam anak-anak untuk memberi jalan untuknya. Jika tidak, dia akan menembak mereka. Sebenarnya itu hanya ancaman biasa, namun akhirnya semua anak berebut ingin cepat pergi dari situ. Hasilnya, dagangan bibi penjual sandwich itu rusak dan si bibi masuk rumah sakit.

Sebagai konsekuensinya, Sousuke dan Kaname harus menjual sandwich sebagai pengganti bibi itu. Dengan bantuan dari temannya, selama 10 hari mereka menjual sandwich itu pada saat jam istirahat. Karena Sousuke takut ada yang mencuri sandwich-nya, akhirnya dia memasang jebakan yang bisa menimbulkan efek sakit, pusing, dan sulit bernapas kepada pelakunya. Ternyata benar saja, seorang guru olah raga bernama Kogura sensei yang dendam kepada Sousuke berusaha mengambil sandwich itu dan dia harus menerima jebakan yang telah dipasang Sousuke.

The Best Part : ketika tugas mereka untuk menjual sandwich selesai, mereka teringat akan Kogura sensei yang sedang berada di rumah sakit akibat jebakan dari Sousuke. Sousuke hanya bilang, “Kasihan sekali Kogura sensei. Padahal dia adalah guru yang baik.” Hahaha (LOL)

After Taste : sumpah! Perut sakit ketawa-ketawa mulu! 😀

2 : “A Hostage with No Compromises”

Cerita kedua ini masih ada kaitannya sama cerita yang pertama.

Masih ingat dengan sekelompok cowok menyeramkan yang mengganggu Kaname dan Saeki kan?

Kali ini, mereka mengadukan Sousuke kepada bos geng mereka. Merasa dipermalukan, si bos menyuruh anak buahnya untuk menculik Kaname. Kemudian, dia menelepon Sousuke dan menyuruhnya untuk datang ke sebuah gudang sendiri.

Akhirnya, Sousuke datang ke gudang itu sesuai permintaan si bos. Sousuke diminta menaruh senjatanya dan si bos menyuruh anak buahnya untuk menghabisi Sousuke. Sebelum sempat dihabisi, Sousuke berkata, “Semua, lihatlah ke atas!” Ternyata, di sana ada seorang anak yang diikat dan akan jatuh perlahan-lahan jika Sousuke memencet tombol di tangannya. Si bos memohon kepada Sousuke untuk melepaskan anak itu yang ternyata adalah adiknya. Sousuke bersedia melepaskannya asalkan Kaname pun dilepaskan. Akhir cerita, Kaname dan anak itu pun selamat dan mereka pun berdamai.

The Best Part : sebenarnya Sousuke tidak benar-benar menculik anak itu. Dia hanya meminta kepada anak itu agar mau berpura-pura menjadi sanderanya dan berjanji akan memberikan video game sebagai imbalannya. Ketika anak itu menceritakan kronologisnya kepada kakaknya a.k.a si bos, dia berkata,” Dia (Sousuke) menjemputku di sekolah dan memohon kepadaku untuk membantunya. Wajahnya sangat khawatir, jadi aku menerima tawarannya. Sepertinya perempuan itu (Kaname) sangat berarti baginya.”

After Taste : kalau aku diculik, nanti minta bantuan ke Sousuke aja ah.. 😛

1 : “The Man from The South”

Dalam episode perdana ini, diceritakan ada seorang perempuan bernama Saeki Ena dari kelas 2-1 yang diam-diam menyukai Sagara Sousuke dan berusaha menyatakan perasaannya melalui surat yang dia simpan di loker sepatu Sousuke. Karena Sousuke adalah seorang sersan yang baik dan selalu mengutamakan keselamatan serta kewaspadaan (meskipun waktunya tidak tepat), akhirnya dia meledakkan lokernya setelah menemukan sehelai rambut Saeki di lantai.

Setelah itu, Sousuke dipanggil ke ruang OSIS. Merasa bertanggung jawab, Chidori Kaname juga turut hadir di sana. Sousuke menjelaskan alasannya melakukan tindakan itu. Dia berasumsi bahwa bisa saja ada seorang teroris yang menaruh bom di loker sepatunya, maka dari itu dia meledakannya. Alasannya itu diterima oleh ketua OSIS. Mendengar hal ini, Kaname merasa jengkel karena alasan Sousuke tidak masuk akal. “Mana ada teroris yang mau menaruh bom di loker sepatu anak SMA?” begitu katanya.

Saat di kelas, Sousuke dan Kaname berusaha memecahkan isi potongan surat yang mereka temukan saat insiden ledakan itu. Lagi-lagi Sousuke berpendapat bahwa si penulis surat menaruh dendam terhadapnya dan ingin bertemu di belakang gymnasium sepulang sekolah. Kaname menyanggahnya dan mengatakan bahwa itu adalah surat cinta.

Saat pulang sekolah, Kaname dan temannya, Kyoko, bersembunyi di semak-semak di belakang gymnasium untuk melihat Saeki dan Sousuke. Namun, setelah menunggu hingga pukul 8 malam, Sousuke tidak kunjung datang. Tidak lama kemudian, sekelompok cowok menyeramkan menghampiri Saeki dan ingin mengganggunya. Kaname pun keluar dari tempat persembunyiannya dan berusaha menolong Saeki, tetapi cowok-cowok itu malah mengganggunya juga. Kaname tidak bisa berbuat apa-apa karena Kyoko sudah pulang. Lalu, secara mengejutkan, Sousuke keluar dari semak-semak dan menghajar sekelompok cowok itu hingga mereka kabur. Ternyata, Sousuke sudah bersembunyi di sana semenjak istirahat. Sousuke yang polos, mengacungkan senjatanya ke arah Saeki dan berkata bahwa dia bukanlah orang yang jahat. Merasa kecewa, Saeki pun lari sambil menangis.

The Best Part : di akhir cerita, Kaname menaruh bekal makan siang di loker sepatu  Sousuke dengan catatan,” Terima kasih telah menyelamatkan kami. Dari teroris.” Sousuke hanya tersenyum.

After Taste : ternyata Sousuke itu polos dan gak peka banget ya kalau soal cinta?

Introduction

Well, kali ini aku mau membahas tentang anime Jepang yang berjudul Full Metal Panic. Aku memang cinta banget sama anime ini, makanya aku bikin ulasannya. Semoga kalian menyukainya juga! ^^

Full Metal Panic? Fumoffu adalah cerita selingan antara anime Full Metal Panic season pertama dan season kedua yang berjudul “The Second Raid”. Untuk Full Metal Panic season 1, pernah ditayangkan di salah satu stasiun TV Indonesia pada tahun 2004 dengan jumlah episode 24. Anime ini diproduksi oleh Kyoto Animation.

Full Metal Panic? Fumoffu masih berkisah tentang Chidori Kaname dan Sagara Sousuke, dua orang siswa Jindai High School. Dalam anime ini, alur cerita terasa lebih ringan, kocak, dan romantis daripada season 1 yang lebih serius (tapi tetap sangat bagus kok!). Cerita lebih dipusatkan pada kehidupan Kaname dan Sousuke sebagai siswa SMA yang harus menghadapi banyak masalah karena ulah kemiliteran Sousuke dan masalah perasaan mereka.

Sebenarnya, dalam anime ini ada 17 judul cerita dan dibuat ke dalam 12 episode. Tetapi, hanya 11 episode yang ditayangkan di televisi Jepang karena episode yang hilang itu berkaitan dengan isu penculikan yang terjadi di Jepang tepat sebelum perencanaan penayangan.

Selain itu, dalam anime ini terkenal dengan maskot Bonta-kun yang hanya bisa mengucapkan “Fumo fumo fu!” yang akhirnya digunakan sebagai judul seri anime ini (Fumoffu = Full Metal Panic? off).

Oh, ya! Fumoffu jadi tambah berkesan karena ada suara merdu dari Mikuni Shimokawa yang menyanyikan Sore ga, Ai deshou? (Isn’t That Love?) sebagai opening dan Kimi ni fuku kaze (The Wind That Blows to You) sebagai closing.

Gimana?? Penasaran sama ceritanya?

Teteretetet!! Tenang sodara-sodara!

Aku akan membahas ceritanya satu demi satu. Jadi, tetap ikuti blog-ku ya!! Haha..